Perbandingan Slang Seks di Indonesia
1. Ngentot
- Asal: Jawa (kentot/kentut → hentakan).
- Muncul: Awal 1900an.
- Era Populer: 1970an – sekarang.
- Konteks: Paling umum & nasional, tapi kasar.
- Catatan: Jadi “standar” slang seks vulgar di Indonesia.
2. Ngewe
- Asal: Singkatan dari ewe (bahasa Betawi, artinya kawin/bersetubuh).
- Muncul: 1960–1970an.
- Era Populer: 1980–2000an (film & lawakan Betawi).
- Konteks: Sama kasarnya dengan ngentot, tapi lebih khas Jakarta/Betawi.
- Catatan: Sekarang kalah populer dibanding ngentot, tapi masih sering dipakai.
3. Coli
- Asal: Singkatan dari Belanda colieeren (masturbasi), dari kata collere (Latin: menggosok).
- Muncul: Era kolonial Belanda (awal 1900an).
- Era Populer: 1970an – sekarang.
- Konteks: Khusus untuk masturbasi laki-laki.
- Catatan: Jadi istilah paling umum untuk onani di Indonesia.
4. Jancok
- Asal: Jawa Timur (asalnya umpatan, bukan seksual → jancuk).
- Muncul: Abad ke-19.
- Era Populer: 1970an – sekarang.
- Konteks: Lebih ke makian “kasar” daripada arti seks langsung, tapi punya konotasi cabul.
- Catatan: Jadi identitas slang Surabaya/Madura.
5. Kocok
- Asal: Dari bahasa Indonesia umum “mengocok”.
- Muncul: Sulit dilacak, tapi populer sejak 1980–1990an.
- Konteks: Slang untuk masturbasi laki-laki (mirip coli).
- Catatan: Lebih santai, banyak dipakai di stand-up comedy / meme.
6. Setubuh / Senggama
- Asal: Bahasa Sanskerta (formal).
- Muncul: Digunakan sejak era klasik (prasasti, naskah kuno).
- Konteks: Bahasa resmi / hukum (KUHP, kedokteran, agama).
- Catatan: Jarang dipakai di obrolan gaul, tapi dipakai di teks resmi.
📌 Kesimpulan:
- Kata tertua: setubuh/senggama (Sanskrta).
- Kata vulgar paling tua: ngentot (Jawa, sejak awal 1900an).
- Kata nasional populer: ngentot & coli.
- Kata khas daerah: ngewe (Betawi), jancok (Jatim).